Menurut Ibnu Addll-Barr (ulama hadits) Jin menurut para teolog dapat digolongkan menjadi beberapa tingkatan, jika mereka menyebut jin secara apa adanya, mereka menyebutnya Jinny, jika mereka maksudkan jin yang dapat menetap pada diri manusia, mereka menyebutnya Aamir dan jama’nya adalah Ummar. Jika mereka memaksudkannya jin yang terlihat mata, mereka menyebutnya Arwaah. Jika jin itu buruk dan jahat, mereka menyebutnya syaitan/iblis. Jika yang dimaksudkan jenis jin yang kuat dan hebat, mereka menyebutnya Ifriit.
Jin diciptakan 2000 tahun sebelum penciptaan adam. Jin diciptakan dari nyala api yang sangat membara dan panas. Mereka dulu adalah penghuni surga yang juga beriman kepada tuhannya, namun karena mereka telah ingkar pada tuhan dan tidak mau bersujud dengan keberadaan Adam, maka Allah SWT. Mengutus para Malaikat-malaikatnya untuk mengusirnaya dari surga ke bumi dan menyingkir ke beberapa pulau di tengah lautan.
Sebelum jin (iblis) keluar dari surga, mereka mempunyai permintaan pada Tuhannya. Mereka berkata, Aku berharap dapat melihat namun tak terlihat, kami dapat menghilang dan hidup selamanya hingga akhir kiamat tiba, Aku akan mengajak para Umat-Mu untuk menemaniku di neraka serta mempengaruhi mereka untuk saling bermusuhan dan saling menumpahkan darah. Maka harapannya itu dikabulkan dan mereka dibiarkan membara dan berbuat jahat. Namun Allah SWT. telah mengutuk mereka dan menjadikan mereka kelak menjadi penghuni neraka.
Apakah jin makan dan minum?
Jin itu banyak jenisnya Jin yang murni berupa angin yang tidak makan, tidak minum, tidak mati dan tidak beranak pinak. Jenis lain ada yang makan, minum, mati dan saling menikah, jenis inilah yang disebut Hantu dan yang serupa dengannya.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ”Janganlah kalian beristinja dengan kotoran hewan dan tulang hewan karena itu merupakan makanan saudara kalian dari jenis jin.
Makanan para Jin adalah kotoran hewan dan tulang hewan, setiap kali mereka menemukan tulang maka mereka mendapatkan daging dan setiap kali mereka menemukan kotoran hewan maka mereka mendapatkan korma.
Pada saat itu munculah pertanyaan tentang bagaimana cara jin makan tulang padahal setelah dilempar ke tong sampah, ia sama sekali tidak berubah?
Maka ada yang berpendapat para Jin memakannya dengan cara mencicipi atau menghisap baunya, maka diperintahkan bagi seluruh umat manusia saat hendak menyantap makanan agar menyebut nama Allah, karena penyebutan nama Allah mampu mengusir syaitan agar tidak ikut mencicipi makanan manusia.
Tempat tinggal jin
Biasanya jin berada di tempat kotor seperti tempat sampah, tanah becek dan kamar mandi. Oleh karena itu sholat tidak diperbolehkan di kamar mandi atau kakus, kandang unta dan lain sebagainya. Karena semua itu merupakan tempat si syaitan. Rasulullah shallallahu alaihi wa shallam bersabda, â€Å“sesungguhnya tanah becek ini biasanya didatangi Jin. Jika salah seorang diantara kalian memasuki kamar mandi hendaklah mengucapkan Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari Syaitan laki-laki dan Syaitan perempuan. Jika orang yang masuk ke kamar mandi atau kakus mengucapkan do’a itu, maka syaitan tidak dapat melihat auratnya.
bersambung ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon dengan sangat bagi para pengunjung situs ini untuk memberikan kritik dan saran serta komentar terhadap posting dan artikel kami!