Total Tayangan Halaman

Kamis, 18 November 2010

Pengungsi Merapi Hingga Kepil Wonosobo

Wonosobo – Sabtu 08/11 masyarakat Kepil dihebohkan dengan datangnya ratusan pengungsi korban letusan gunung Merapi. Pengungsi yang tiba pada Sabtu siang itu berasal dari kecamatan Srumbung Magelang. Tentunya kedatangan para pengungsi membuat masyarakat Kepil bertanya-tanya tentang seberapa keparahan akibat yang ditimbulkan oleh letusan gunung Merapi hingga pengungsi sampai ke wilayah Wonosobo.

Letusan Gunung Merapi yang mengirimkan lahar dingin, hujan krikil dan abu vulkanik menyebabkan ketakutan yang luar biasa pada penduduk sekitar Merapi tidak terkecuali masyarakat Srumbung yang letaknya sangat dekat dengan Merapi. Menurut Kordinator pengungsi Prio Winoto saat ditemui oleh kontributor Insan FM Kepil, pengungsi yang kali ini datang ke Kepil mempunyai inisiatif untuk menjauh dari Gunung Merapi karena khawatir letusan Merapi akan lebih dahsyat dari yang sudah terjadi sejak 26 Oktober lalu.

Kedatangan Pengungsi disambut hangat oleh jajaran pemerintahan kecamatan Kepil dan Masyarakat. Saat menyambut kedatangan pengungsi merapi tersebut, Kepala Kelurahan Kepil, Sihono menyampaikan bahwa logistik dan perlengkapan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi sudah disiapkan meskipun kedatangan pengungsi dirasa mendadak sehingga belum ada persiapan yang matang. Meskipun demikian, berkat antusias masyarakat, jajaran Muspika, dan relawan, semua kebutuhan sudah siap untuk diberikan kepada pengungsi. Insan FM/HBN

Untuk sementara waktu para pengungsi ditempatkan di bangunan pabrik kayu yang belum jadi yang terletak di jalan Purworejo. Kebutuhan tempat tidur, khususnya karpet, selimut, bantal sebagian sudah dipersiapkan oleh pengungsi sebagian dibantu dari Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo. Sedangkan MCK menggunakan milik penduduk setempat.

Para relawan berdatangan untuk membantu para pengungsi. Relawan yang terdiri dari beberapa elemen organisasi muda baik dari Kecamatan Kepil maupun dari kecamatan lain seperti Sapuran dan Kretek ada pula relawan yang berasal dari kecamatan Wuwuharjo Magelang. Koordinator Relawan, Yasin Yusuf menyebutkan bahwa para relawan yang datang berasal dari insan pecinta alam yakni; ANNASPALA, SMASPALA dan APALAGE. Ada juga yang berasal dari pramuka, taruna siaga bencana (Tagana), IPNU, IPPNU, PIK-KRR, gerakan insan peduli sosial (GRIPIS), taruna dan beberapa elemen lain.Ahmad Nafi's Blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon dengan sangat bagi para pengunjung situs ini untuk memberikan kritik dan saran serta komentar terhadap posting dan artikel kami!